Jurnalis,
bayangan dalam pikiran saya adalah seseorang yang menanyakan, bagaimana kabar
dunia hari ini?
![]() |
source. www.stmarys.ac.uk |
Jurnalis
yang semua orang fikir pasti, seseorang yang mengejar narasumber untuk bisa
dirangkum datanya menjadi berita. Kini, setelah menjadi mahasiswa jurnalistik
banyak makna yang harus diluruskan kebenarannya. Seperti kata jurnalis, bukan
hanya orang yang menunggu narasumbernya keluar dari gedung KPK atau kepolisian.
Bayangkan,
jika di dunia ini informasi tidak ada yang update
setiap hari perkembangannya. Sedangkan, di zaman yang seperti ini kecepatan
data dan informasi sangat dibutuhkan. Bisa-bisa terjadi kebingungan hingga
perpecahan di setiap belahan dunia.
Kemudian,
misalkan saja jika kita berada di negara yang kita tidak tahu siapa pemimpinya.
Hanya tahu desas desus dari bibir ke bibir. Kita tidak tahu bagaimana rupanya,
bagaimana sifatnya, dan apa saja kegiatannya setiap hari. Bisa terjadi ketidakpercayaan
terhadap pemimpinnya karena kita tidak mengetahui faktanya.
Di
sinilah jurnalis sangat dibutuhkan perannya untuk membantu mengupdate fakta yang ada setiap harinya.
Terlebih di era sekarang yang diperlukan yaitu kecepatan, keringkasan, dan
simpel. Jurnalis berperan menyediakan hal itu ditambah dengan mutu yang harus
diperhatikan pula. Jurnalis yang andal akan merangkum semua itu dengan cepat.
Namun,
terlepas dari itu, suatu informasi dapat terpenuhi dengan baik. Seorang
jurnalis harus rela mendalami dan mempelajari hal itu dengan tekun. Tidak akan
ada berita yang berkualitas, jika seorang jurnalis mengeabaikan ketekunan itu.
Menurut Mark
Glaser, seorang freelance journalist,
seperti dimuat Wikipedia, ide di
balik citizen journalism adalah bahwa
orang tanpa pelatihan jurnalisme profesional dapat menggunakan alat-alat
teknologi modern dan distribusi global dari internet untuk membuat dan
menyebarkan informasi, juga mengoreksi berita yang ada di media online.
Media
cetak, elektronik, dan online. Semua media membutuhkan jurnalis yang tekun,
mampu memberikan yang diinginkan pembaca, pendengar, dan penonton. Karena audience haus akan informasi, kebenaran,
dan ketepatan. Peran jurnalislah yang sangat penting untuk memenuhinya.
Apalagi
pada media elektronik yaitu televisi yang disiarkan oleh sekelompok orang atau
perusahaan. Pasti, informasi yang dimiliki harus terkonsep agar penonton dapat
menikmati setiap berita yang disajikan. Selain itu jurnalis di televisi harus
selalu memperbarui informasi terus menerus, mengikuti perkembangan yang
terjadi.
Di
media ini pun seorang jurnalis harus bisa bekerja tim, membangun sebuah berita
yang profesional dan diakui kualitasnya. Selain untuk memeuhi kebutuhan
penonton, kerja tim dilakukan agar dapat membuat program tersebut berhasil dan
diakui ketepatan dan keakuratannya.
Selain
tekun, kerja sama tim dibutuhkan dalam media televisi. Pada pendidikan
jurnalistik, hal ini sudah pasti ditanamkan pada setiap mahasiswanya agar
menjadi bekal terjun ke dunia jurnalistik sesungguhnya.
3 komentar: